Cooperative Learning : Type Number Head Together

Cooperative Learning : Type Number Head Together


1. Teori

Model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran (Richard & Renandya, 2002).

NHT membantu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang kondusif dan hidup. Siswa lebih didorong untuk memahami materi karena semua anggota kelompok bertanggung jawab atas tugas tersebut. Siswa yang lambat akan lebih antusias untuk bertanya kepada orang lain yang lebih baik dalam memahami materi sehingga potensi mereka dapat dikembangkan secara maksimal dan hasilnya mereka dapat ditingkatkan sebagai hasilnya.

Number Head Together adalah salah satu type dari model pembelajaran kooperatif yang berisi kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah. Metode ini sering digunakan oleh guru untuk membuat siswa aktif dalam diskusi dan maju ke depan kelas. Model NHT dapat menjadi salah satu model kelompok yang berbagi alasan dan mempertimbangkan jawaban yang tepat untuk menyelesaikan masalah. 

NHT adalah model pembelajaran yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, untuk melatih keterampilan kepemimpinan siswa dalam membuat keputusan, dan untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dalam mempelajari latar belakang yang berbeda.

Model pembelajaran NHT pada dasarnya menekankan kerjasama antara anggota kelompok dalam kegiatan diskusi. Kegiatan presentasi dilakukan pada gilirannya oleh perwakilan dari masing-masing kelompok yang secara acak ditugaskan ke nomor identitas yang disebutkan oleh guru. Guru memberikan umpan balik pada hasil diskusi dengan melibatkan siswa untuk merespons. Kelompok yang berhasil menyelesaikan tugas dengan jawaban yang lebih benar daripada kelompok lain akan diapresiasi oleh guru.


2. Sintaks

Sintaks model pembelajaran NHT adalah penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab pertanyaan.


3. Capaian Pembelajaran

  • Meningkatkan kemampuan siswa dan efektif dalam mengakomodasi partisipasi belajar siswa.
  • Melibatkan lebih banyak siswa dalam membahas materi dan memahami materi.
  • Siswa dapat berbagi ide dan mempertimbangkan jawaban terbaik untuk masalah belajar mereka.
  • Siswa yang berkemampuan tinggi maupun rendah akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal.


4. Lingkungan Belajar

  • Siswa diminta berdiskusi dalam kelompok.

  • Guru menyiapkan nomor untuk setiap siswa dalam kelompok.

  • Guru memberikan topik berupa permasalahan yang dapat didikusikan oleh masing-masing kelompok.



4. Ilustrasi Pembelajaran






    Daftar Pustaka

    Arends, R. I. (2012). Learning to Teach. United State: McGraw-hill.

    R. Firdha, “The Effect of Cooperative Learning on Mathematics Learning Outcomes Viewed from Students Learning Motivation,” JRAMathEdu, vol. 1, pp. 49-55, 2016. 

    S. Sari & Katimah, “The Application of School Watching Method to Increase the Earthquake Disaster Knowledge of Primary School Students,” Journal of Education and Learning, vol/issue: 9(3), pp. 241-245, 2015.